Di senja sore itu billi berencana mengunjungi panti asuhan yang telah membesarkannya dulu. Panti asuhan itu memang tidak lah jauh dari tempatnya bekerja dan kuliah sekarang. Billi pun memilih untuk menginap untuk beberapa hari ya mungkin ada yang bisa dia lakukan untuk membantu bunda. Bunda? Ya ibu panti asuhan yang billi anggap sebagai seorang ibu kandung yang memiliki kasih sayang sepanjang masa.
“bunda??” teriak billi ketika setibanya disana sambil berlari memeluk erat bundanya itu seakan ingin mengucapkan banyak rindu didalam benaknya yang tak terhitung bahkan menggunakan alat penghitung secanggih apapun.
“billi putraku apa yang membawa mu kesini nak?bunda sangat merindukanmu” bunda tersenyum manis menyambut kedatangan billi, ya memang billi adalah anak asuhnya yang paling beliau banggakan selain billi anak yang berbakti billi juga anak yang paling lama berada dipanti asuhan itu. “aku rindu pada kampong halaman ku bunda” jawab billi sambil memeluk erat bundanya.
“kebetulan sekali ada yang ingin bertemu dengan mu nak” bunda pun menggandeng erat tangan putra kesayangan nya itu bagaikan anak kecil yang tak ingin kehilangan sebuah balon digenggapnya erat-erat , dijaganya dengan hati-hati agar tidak meletus dan terbang ya seperti itu lah bunda memegang tangan billi sembaari berjalan menuju ruang tamu.
Gaun berwarna hijau dengan motif bunga-bunga membuat pemakainya menjadi cantik dan elok ditambah dengan sepatu berhak 5cm berwarna hijau dengan sedikit ada blink-blink membuat tampak sempurna pemakai gaun itu. Itulah sosok wanita yang ada didepan billi yang membuatnya tambah penasaran. “billi?” wanita muda itu menoleh ke billi dan tersenyum, sungguh senyumnya itu manis sekali. “airin?” billli pun terkejuut saat itu seperti ada kembang api yang meletus-meletus di hati dan pikirannya, bingung, kaget, rindu, senang , marah semua menjadi satu. Sungguh tak terbayangkan billi akan bertemu dengan nya lagi.
“apa kabar mu bil?long time no see” airin memulai pembicaraan terlebih dahulu setelah mereka terdiam dalam beberapa menit. “kabar ku baik rin, gimana dengan kamu?apa kamu senang dengan keluarga mu disana?” billi masih belum percaya hari ini dia bertemu dengan airin. “apa kamu tidak rindu pada ku bil?” pertanyaan airin membuat semakin billi menjadi salah tingkah “kamu ada waktu rin?gimana besok kita jalan-jalan ke tempat kita bermain dulu?” ajak billi untuk bernostalgia semasa kecilnya dulu dan airin mengiyakan ajakan billi.
“bil tujuan ku ke Indonesia sebenarnya hanya untuk menemui mu”tiba-tiba saja airin merubah suasana yang semula hangat menjadi dingin. “lhoh kenapa rin” “aku masih sayang kamu bill! Apa kamu juga masih menyimpan rasa pada ku?” pertanyaan airin membuat siang hari itu menjadi sangat dingin bagaikan dimusim dingin tidak menggunakan jaket hangat atau syal yang membuat hangat tubuh.
Billi termenung ditepian sungai hilir seperti biasa. Dia selalu ke sana saat sedih atau ada masalah atau hanya sekedar jenuh dengan aktfitas. Billi memang rindu pada airin dia memang menaruh rasa pada airin ada rasa ingin memiliki airin tapi…. Itu dulu. Sekarang billi ragu akan perasaannya terhadap airin karna sekarang yang ada dihati billi adalah andini. Yang selama ini mengisi kekosongan dalam hatinya, mengobati rasa sakit, menemani senang sedih. Sudah banyak yang billi lewati dengan andini membangun kenangan-kenangan indah menjadi sebuah istana indah. Yaa memang dulu aku yang tersakiti dan aku harus menjalanni hidup ini penuh dengan kelabu, sekarang airin juga harus bisa melewati nya seperti aku, dia harus bisa merasakan apa yang aku rasakan.
“airin bisa kita bertemu di sungai hilir besok sore” billi menelepon airin untuk meluruskan semuanya
Dan sore itu pun billi sengaja mengajak andini untuk meluruskan semua ini.” Sayang ada apa ini?” Tanya andini kebingungan.
“airin ini andini kekasihku, andini ini airin teman kecilku” billi memperkenalkan keduanya
“kekasih bil?” Tanya airin dengan mata berkaca-kaca. “iya rin dia yang selama ini mengobati luka setelah kamu pergi, maaf rin aku sangat menyayangi andini” pertegas billi menolaka airin untuk kembali mengisi ruang hatinya yang telah dihancurkan oleh airin sendiri. Airin pun menangis dan berlari..
“apa yang terjadi” andini yang masih tak tau apa-apa .”aku memilih mu sekarang dan selamanya andini. I love you so much” kata-kata manis itu keluar dari mulut billi dibalik senja yang mulai hamper selesai. Maafkan aku airin I will let you go dan andini terimaksih telah mengobati rasa ini…..
TAMAT